Saya yakin para pembaca semua sudah tahu bagaimana ending ceritanya. Tapi tak ada salahnya kita mengikuti ceritanya sampai tuntas.
Bagi saya ini menarik..
Kisah anak bebal dan malas yang selalu rajin nongkrong di jalanan ketika pelajaran berlangsung.
Kenapa saya tahu?
Anggap saja saya memang tahu..
Banyak hal diketahui
Teman-temannya selalu membicarakan kalau si murid ini sering hadir dalam pertemuan ga jelas ketika jam sekolah.
Ia ngelantur dan ngeluyur.
Orangtuanya sudah menyerah dengan kelakuannya. Bahkan para gurupun sering datang langsung ke rumah untuk memberitahukan kelakuan si murid.
Malu..
Sangat malu..
Sangat malu..
Itulah yang terlontar dari pernyataan orangtuanya ketika bercerita kepada saya.
Nilai ujiannya tidak pernah menyerempet zona hijau, tapi mendiami zona merah terus. Entah apa yang ada dipikirannya.
Setiap hari mengaku pergi ke sekolah dan siangnya ada teguran ke orang rua bahwa anaknya ngumpet entah dimana.
Dan diapun termasuk anak yang rajin tidur larut dan bangun mendekati siang.
Muantap sekali saudara-saudara..
Ketika disuruh membantu orang tuanya di rumah, ia malah balik menyemprot dengan kata-kata kasar.
Keterlaluan..
Menariknya disini
Nah, cukup sudah dengan pengenalan karakter tokoh dalam cerita ini. Cukup dulu, nanti anda tambah muak dengannya.
Sekarang ada cerita lanjutannya.
Ini terjadi ketika saya mengobrol dengan paman di rumah pagi ini. Anak paman saya, sepupu saya juga, adalah teman si murid bandel di atas.
Mereka satu angkatan.
Tapi sikapnya bagaikan emas dan lumpur. Sepupu saya kebalikan 180 derajat. Benar-benar terbalik.
Rajin
Tidak pernah bolos
Nilai ok
Selalu nurut dengan orang tua
Polos..
Rajin
Tidak pernah bolos
Nilai ok
Selalu nurut dengan orang tua
Polos..
Hampir semua sikap baik terselip pada dirinya.
Mungkin karena sudah diambil semua oleh sepupu saya, si murid bandel ini kebagian yang jelek-jeleknya saja.. :)
Rumah merekapun dekat, cuma sejauh 2000 cm saja.. Dekat kan?
Nah, sepupu saya dan si murid bandel ini juga berkuliah singkat di tempat yang sama. Sekarang tibalah giliran untuk magang (praktek kerja).
Sepupu saya masuk dengan mudah di tempat yang sudah ditetapkan oleh sekolahnya. Ya iyalah, rajin dan pintar serta bahasa inggrisnya ok.
Si murid bandel ini bagaimana?
Diijinkan juga kok, diijinkan untuk pergi meninggalkan tempat magang tersebut.
Mereka berdua di jurusan pariwisata. Tak disangka, bahasa inggris si anak bandel jago juga mengucapkan angka 1- 10.
Sisanya bengong..
Ga salah dong kalau dia diijinkan untuk pulang ke rumah dan tidak usah magang.
Sekarang dia hanya luntang lantung timur barat utara selatan, alias ga jelas. Teman-temannya yang lain sudah pada magang dengan tenang.
Siapa yang susah sekarang?
Kesimpulan
Inilah akibat dari perbuatan curang, bandel dan malas yang sudah dipeliharanya dari dulu.
Karma berjalan..
Ia sendiri yang merajut karma ini bagi masa depannya. Karma ketika susah dipercaya oleh orang lain.
Siapa yang mau memperkerjakan orang tidak kompeten?
Saya yakin pasti banyak yang menolaknya.
Orang seperti ini hanya menjadi duri dalam daging saja. Lebih baik dicabut kemudian di tendang, daripada kita yang dibuat sakit olehnya.
Orang seperti ini hanya menjadi duri dalam daging saja. Lebih baik dicabut kemudian di tendang, daripada kita yang dibuat sakit olehnya.
Oh ya, ada satu yang belum saya sampaikan. Si anak bandel ini juga sering berkelompok dengan anak ga jelas lainnya.
Ia mabuk dan bahkan teler.
Orang tuanya harus sering menerima keluhan akibat ulahnya. Tak jarang ia juga sering merusak properti orang, keterlaluan memang.
Dan sekarang ia sudah mulai merasakan akibatnya.
- Dijauhi orang lain
- Susah mendapatkan tempat magang, apalagi jika sudah bekerja.
- Mentalnya tidak sehat dan cenderung melakukan hal negatif..
Sayang sekali ya..
Baca juga :
0 Comments