Ketika banyak orang lebih memilih untuk pergi ke kota dan meninggalkan desa, ternyata ada hal yang mereka tinggalkan dan tidak bisa dijumpai pada kota yang sumpek, ramai, macet dan bising tersebut.
Jujur ya, saya juga pergi dari rumah di kampung untuk bekerja di tempat lain. Tapi tempat saya tinggal masih termasuk desa juga, jadi masih bisa merasakan suasana sendu dan damai.
Apa saja indahnya hidup di desa?
Ok, berikut akan saya bagikan pengalaman ketika pulang kampung dan menikmati indahnya hidup disana.
Ok, berikut akan saya bagikan pengalaman ketika pulang kampung dan menikmati indahnya hidup disana.
1. Udaranya sejuk banget
Sepanas apapun kata orang mengenai cuaca dihari itu, rumah saya memang beda. Udaranya masih adem dengan belaian lembut udara sejuk.
Sepanas apapun kata orang mengenai cuaca dihari itu, rumah saya memang beda. Udaranya masih adem dengan belaian lembut udara sejuk.
Pohon yang banyak menciptakan iklim sejuk dan tidak terpengaruh cuaca menyengat yang ada di luaran sana.
2. Banyak pemandangan hijau
Mau tengok kiri, tengok kanan, loncat samping, jumpalitan, guling-guling, pemandangan hijau sangat mudah ditemukan.
Mau tengok kiri, tengok kanan, loncat samping, jumpalitan, guling-guling, pemandangan hijau sangat mudah ditemukan.
Mata kok tiba-tiba menjadi sejuk dan perasaan adem pun menyelimuti hatiku yang suci ini, huahahahaha...
3. Pola hidup yang pelan
Pelan bukan berarti santai ya. Kebanyakan para tetangga saya masih mempunyai waktu untuk saling berkunjung ke rumah tetangga dan saling mengobrol satu sama lain setiap hari.
Pelan bukan berarti santai ya. Kebanyakan para tetangga saya masih mempunyai waktu untuk saling berkunjung ke rumah tetangga dan saling mengobrol satu sama lain setiap hari.
Ngobrol kesana-kemari
Bahkan malam hari merupakan waktu yang pas bagi saya untuk ikut larut dalam percakapan mereka. Temanya terserah, yang penting obrolan tetap berjalan.
Tidak ada keterburu-buruan dalam hidup sehari-hari. Tinggal disini membuat saya merasa lebih menikmati hidup dan terbawa suasana pelan nan menyenangkan ini.
4. Bebas minta makan
Ini yang paling saya demen kalau sudah pulang kampung, mau main ke rumah siapa saja di tetangga, pasti yang pertama adalah ditawarin makan.
Ini yang paling saya demen kalau sudah pulang kampung, mau main ke rumah siapa saja di tetangga, pasti yang pertama adalah ditawarin makan.
Mereka akan mengeluarkan sajian terbaik jika misalnya saya mau makan disana. Walaupun seminggu tinggal di kampung, saya tidak akan kelaparan pokoknya. Tinggal berkunjung dan makan ditetangga.
Berita bagus bagi anda sekalian ini, jika lapar dan tidak ada duit buat beli makan, langsung saja datang ke kampung saya. Dijamin anda akan mendapatkan, mendapatkan pengusiran, hahahaha...
Tidak kok, warga kami akan sangat membantu jika ada sesamanya yang mau minta makan, asalkan mereka sopan dan tidak mengganggu hidup damai di sana.
5. Sayur tinggal petik saja
Salah satu kebiasaan unik pada ibu saya adalah tangannya itu usil banget lho. Usil menanami kebun kosong dengan berbagai sayur.
Salah satu kebiasaan unik pada ibu saya adalah tangannya itu usil banget lho. Usil menanami kebun kosong dengan berbagai sayur.
Tangan ibu yang suka usil
Sehingga hampir dipastikan jika kami disana tidak akan pernah kesulitan mencari berbagai macam sayur untuk sekedar dimakan sehari-hari.
Misalnya saja sayur kacang, daun ubi, pepaya, labu dan lainnya. Ibu saya akan dengan senang hati mengusili kebun dengan berbagai tanaman ini.
6. Selalu bertegur sapa
Ini adalah pelajaran wajib saya dulu ketika masih kecil. Jika nilai saya dirasa kurang dalam pelajaran ini, maka bapak tidak akan segan-segan memberikan hadiah berupa omelan panjang lebar.
Ini adalah pelajaran wajib saya dulu ketika masih kecil. Jika nilai saya dirasa kurang dalam pelajaran ini, maka bapak tidak akan segan-segan memberikan hadiah berupa omelan panjang lebar.
Mendapatkan hadiah dari bapak
Itu karena beliau tidak ingin anak-anaknya dicap sebagai anak sombong dan tidak peduli sesama. Pelajaran seperti ini saya rasakan dilingkungan kota sudah mulai dihapus dari kurikulumnya sekarang.
Ok, balik lagi ke kampung saya
Disana memang hampir semua orang saling bertegur sapa walupun sudah bertemu 100 kali dalam sehari, hebat kan??
Betul lho, ini beneran. Saya tidak membohongi anda semua. Oleh karena itulah bapak saya mengajarkan pelajaran ini, agar saya bisa bergaul dan menghormati tetangga yang lain.
Setiap bertemu mereka akan selalu berusaha untuk mencari bahan untuk sekedar "say hi.." dan akhirnya berlalu ke tempat tujuan masing-masing.
Atau kalau sedang membawa motor, mereka akan saling membunyikan klakson satu sama lain.
7. Uang nomer dua
Walaupun uang sangat penting dalam hidup mereka, tapi itu rasanya hanya bisa paling maksimal menempati urutan kedua.
Walaupun uang sangat penting dalam hidup mereka, tapi itu rasanya hanya bisa paling maksimal menempati urutan kedua.
Hubungan yang baik antar sesama di kampung lebih penting. Karena jika tidak punya uang masih ada tetangga yang bersedia membantu dengan senang hati. Tentunya jika tetangga tersebut juga sering membantu yang lain.
Memang sih tidak semuanya
Namanya hidup dengan orang banyak dengan tabiatnya masing-masing, tidak semua orang yang tinggal disana bisa bersikap seperti itu.
Namanya hidup dengan orang banyak dengan tabiatnya masing-masing, tidak semua orang yang tinggal disana bisa bersikap seperti itu.
Tapi karena kebanyakan orang bersikap baik dan ramah, perilaku beberapa orang yang bersikap kurang baik itu jadi tertutupi dan tidak saya rasakan.
Saya hanya merasakan bahagia dan sangat senang bisa hidup dikampung tercinta. Dan sekarangpun saya mulai menyusun rencana agar nanti bisa segera tinggal di kampung.
Baca juga ya :
0 Comments